HAKIKAT CINTA
Assalamualaikum
Wr Wb
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang
senantiasa memberikan rahmat kepada kita semua sehingga saat ini kita dapat
bertemu di kelas kita tercinta ini…
Teman – temanku sekalian tema yang
akan saya bawakan adalah mengenai cinta..
Apakah itu
cinta?
Pasti banyak yang menafsirkan bahwa cinta
adalah perasaan antara orang yang berlainan jenis.
Setiap orang
berhak menafsirkan ari cinta namun apakah arti cinta sebenarnya????
Makna Cinta
In English
we say LOVE
Di Indonesia
dibilangnya Cinta
Di Arab
disebut Al Hub
Cinta
berasal dari kata al mahabbah (kasih
sayang) yang makna aslinya bening dan bersih. Cinta adalah fitrah yang
diturunkan Allah ke dalam hati para hambanya.
Gejala
Cinta
Dengan cinta kita dapat menolong ,
mengasihi dan peduli terhadap sesama, baik sesama keluarga, teman dan sekitar.
biasanya gejalanya adalah rasa simpatik, kagum, berharap, takut, rela berkorban
dan selalu ingat kepada yang dicintainya. Sebaiknya hal tersebut diprioritaskan
hanya kepada Allah. Karena sebagai hamba
ciptaannya yang selalu bersyukur dan kagum atas kebesaran, keagungan, dan
kekuasaan Allah, mengharapkan cinta Allah, rahmat, keridhaan dan keampunan-Nya,
rela dan menerima ketentuan allah sepenuhnya, takut kepada Allah serta selalu
mengingat Allah “Karena itu, ingatlah
kamu kepada-Ku niscaya Aku (pula) kepadamu dan bersyukurlah kepada-Ku dan
janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (Q.S. 2: 152). Namun ada pula yang tidak dapat menempatkan
cintanya sesuai posisi.
Tingkatan
Cinta
Ø Prioritas Cinta Tertinggi
Ø Prioritas Cinta Menengah
Ø Prioritas Cinta Terendah
Prioritas Cinta Tertinggi
Sesungguhnya kecintaan tertinggi hanya patut dipersembahkan
untuk Allah Swt, rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya.
Seseorang yang beriman harus menempatkan Allah dalam posisi
tertinggi cintanya sebagai konsekuensi atas syahadah yang dilakukannya. Mreka juga harus memiliki kecintaan yang
sangat besar hanya kepada Allah seperti yang dilukiskan dalam Q.S. Al Baqarah
165 ” Dan diantara manusia ada yang
menyembah tandingan – tandinagn selain
Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, Adapun orang –
orang yang beriman itu sangat cintanya kepada Allah.”
Rasa cinta kepada Allah muncul karena kesadaran telah
menerima anugerah dan nikmat yang besar dari-Nya, kesadaran betapa kasih sayang
yang besar dari Allah melingkupi detik –detik kehidupan kita, Allahlah sumber
segala kebaikan dan nikmat yang kita peroleh.
Prioritas Cinta Menengah
Cinta dengan prioritas menengah adalah cinta kepada orang
tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat.. Cinta yang timbul dari perasaan
seseorangyang terikat hubungan dengan orang yang dicintainya dengan ikatan
akidah, kekeluargaan, kekerabatan atau persahabatan. Yang demikian termasuk
cinta kedua setelah mencintai Allah, Rasulullah dan berjihaad di jalan Allah.
cinta tersebut baik untuk kemashlahatan individu dana keluarga pada khususnya
serta kemashlahatan bangsa dan kemanusiaan
pada umumnya. Rasulullah bersabda “Tidaklah sempurna iman seseeorang diantara
kalian hingga ia mencintai saudaranya (sesama muslim) sebagaimana ia mencintai
dirinya sendiri.”(H.R. Bukhari dan Muslim).
Prioritas
Cinta Terendah
Cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan
kerabat melebihi cintanya kepada Allah. Itulah yang di maksud dari prioritas
cinta terendah.
Cinta terhadap lawan jenis atau yang kita kenal dengan
istilah going steady (pacaran) sebenarnya tidak terdapat Al
Quran, Al Hadits maupun rujukan islam lain. Yang ada adalah larangan mendekati
zina.
Pacaran yang diikenal saat ini adalah hubungan antara lawan
jenis yang bukan mahramnya tanpa ikatan
nikah. dan didalam hubungan tersebut terdapat hal – hal yang mendekati zina
seperti berpegangan tangan, berduaan, saling memandang, berciuman dan lain
sebagainya). “dan janganlah kamu mendekati zina , sesungguhnya zina itu adalah
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (Q.S 17:32).
Maka dari
itu bagi mereka yang belum menikah sebaiknya berpuasa agar lebih menjaga
dirinya. “ wahai generasi muda , barang
siapa di antara kalian telah mampu serta berkeinginan hendaklah menikah. karena
sesunggunya pernikahan itu dapat menundukan pandangan dan memelihara kemaluan.
Dan barang siapa diantara kalian belum mampu maka hendaklah berpuasa.Karena
puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu.” (H.R,
Bukhari Muslim, Ibnu Majjah, dan Tarmidzi).
0 komentar:
Posting Komentar