Iterbium
Nomer massa : 173,04
Nomer atom : 70
Jumlah proton :
70
Jumlah electron : 70
Jumlah neutron : 103,04
Sejarah
Pada tahun
1878, Marignac menemukan unsur baru yang disebutnya iterbia, dari tanah, yang
kemudian dikenal sebagai erbia. Pada tahun 1907, Urbain memisahkan ytterbia
menjadi 2 komponen, yang ia sebut sebagai neoiterbia dan luttecia. Unsur ini di
tanah sekarang diketahui sebagai iterbium dan lutesium. Kedua unsur ini identik
dengan aldebaranium dan cassiopeium, yang ditemukan terpisah pada waktu yang
sama oleh von Welsbach.
Sumber
Iterbium
terdapat bersama unsur radioaktif lainnya dalam sejumlah mineral langka.
Didapatkan secara komersial dari pasir monazit, dengan kadar 0.03%.
Perkembangan tekhnik pertukaran ion dan ekstraksi pelarut telah menyederhanakan
pemisahan unsur radioaktif antara satu dan lainnya.
Produksi
Unsur ini
dibuat pertama kali oleh Klemm dan Bonner pada tahun 1937 dengan mereduksi
iterbium trklorida dengan kalium. Namun, logam ini tercampur dengan KCl. Daane,
Dennison dan Spedding membuat iterbium yang lebih murni pada tahun 1953, yang
dengan demikian bisa menetapkan sifat fisika dan kimianya.
Sifat-sifat
Iterbium
memilliki kilau perak yang terang, lunak, mudah ditempa. Meski demikian, unsur
ini cukup stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup untuk
melindunginya dari udara dan kelembaban. Iterbium dapat dilarutkan dengan asam
mineral encer dan pekat, dan bereaksi erlahan dengan air. Iterbium memiliki tiga
bentuk allotrop dengan titik transformasi pada suhu -13oC dan 795oC.
Bentuk beta terdapat pada suhu kamar, kristal berpusat muka; sedangkan bentuk
gamma terbentuk pada suhu tinggi, dan merupakan kubus berpusat badan. Fase
kubus berpusat badan iterbium lainnya baru -baru saja ditemukan stabil pada
tekanan tinggi pada suhu kamar. Bentuk beta memiliki konduktivitas seperti
logam, tetai sifat ini menjadi semikonduktor ketika tekanan naik hingga 16000
atm. Hambatan listrik naik sepuluh kali lipat ketika tekanan naik ke 39000 atm
; dan hambatan ini turun 10% dari hambatan pada tekanan dan suhu standar,
ketika tekanan mencapai 40000 atm. Iterbium alamiah terdiri dari tujuh isotop
stabil; diketahui ada tujuh isotop lainnya yang tidak stabil.
Kegunaan
Logam
iterbium memiliki kegunaan untuk meningkatkan sifat baja tahan karat yang
digunakan dalam proses penggilingan padi.
Salah satu isotop dilaporkan telah digunakan
sebagai sumberradiasi pengganti untuk mesin sinar X yang bisa dibawa ke
mana-mana, yakni ketika tidak tersedia sumber listrik. Beberapa kegunaan
lainnya telah ditemukan.
Penanganan
Iterbium
memiliki tingkat toksisitas akut yang rendah
Lutesium
Nomer massa :
174,97
Nomer atom : 71
Jumlah proton :
71
Jumlah electron : 71
Jumlah neutron : 103,97
Sejarah
Pada tahun 1907, Urbain menggambarkan sebuah proses
di mana iterbium yang ditemukan oleh Marignac (1879) dapat dipisahkan menjadi
dua unsur, yakni iterbium (neoiterbium) dan lutesium. Kedua elemen ini identik
dengan aldebaranium dan cassiopeium, yang ditemukan secara terpisah pada waktu
yang sama. Pengejaan unsur ini diubah dari lutecium menjadi lutesium pada tahun
1949. Meski telah dikembangkan tekhnik pertukaran ion yang memungkinkan
pemisahan untuk semua unsur radioaktif, lutesium tetap meruakan unsur yang
mahal didapat.
Sifat-sifat
Lutesium terdapat dalam jumlah yang sangat kecil
pada semua mineral yang mengandung yttrium dan juga pada monazit dengan
kandungan 0.003% , yang merupakan sumberyang komersial. Telah diisolasi menjadi
keadaan murni baru pada beberapa tahun terakhir dan merupakan unsur yang paling
sulit dipisahkan. Lutesium bisa didapat dengan mereduksi LuCl3
anhidrat atau LuF3 dengan unsur alkali atau alkali tanah. Unsur ini
berwarnaputih keperak-perakan dan relatif stabil di udara. 176Lu
terdapat di alam sebanyak 2.6% dan 175Lu (97.4%). Lutesium memiliki
masa paruh waktu sekitar 3 x 1010 tahun.
Kegunaan
Nuklida lutesium yang stabil, yang memancarkan
radiasi beta murni setelah aktivasi neutron termal, dapat digunakan sebagai
katalis dalam proses pemecahan, hidrogenasi dan polimerisasi. Secara nyata,
tidak ada kegunaan lain lutesium yang telah ditemukan.
Penanganan
Selama lutesium, seperti logam radioaktif lainnya
yang memiliki tingkat toksisitas yang rendah, maka harus ditangani dengan
hati-hati hingga didapatkan informasi terbaru
0 komentar:
Posting Komentar