Senin, 19 November 2012

Etika menyampaikan kritik

Etika dalam menyampaikan kritik/ pendapat, kurang lebih sebagai berikut:
1. Pahami dan kuasai terlebih dahulu permasalahan yang akan kita kritisi tersebut. Sering saya melihat orang mengeluarkan pendapat atau opini atau kritik tanpa mengerti permaslahan sebenarnya, sehingga yang muncul adalah kesalah pahaman. Saya menyarankan, jika anda tidak mengerti atau tidak menguasai sebuah permasalahan lebih baik anda diam (tidak berpendapat/ mengkritik) dan mencari informasi tambahan.
2. Cara Anda Mengkritik. Cara mengkritik merupakan sebuah media/ saluran bagi anda untuk menyampaikan kritik, opini atau uneg-uneg. Gunakanlah cara yang santun dan baik, selain itu jangan sampai anda menyampaikan kritik secara emosional serta gunakanlah bahasa yang baik dan tidak ambigu agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
3. Menyesuaikan dengan Sikon. Jika akan mengkritik seseorang saya sarankan anda untuk melihat situasi dan kondisi orang tersebut, perhatikan mood/ suasana hati orang tersebut. Dan jangan sekali-kali anda menyampaikan kritik yang pedas di hadapan orang lain apalagi orang banyak. Selain membuat orang tersebut malu juga kurang etis, sampaikan kritik anda ketika orang tersebut sendiri dengan suasana hati yang baik.
4. Jika orang yang anda kritisi/ kritik mau merubah diri atau melakukan apa yang kita sarankan, jangan sekali-sekali anda merasa berjasa atau memiliki andil atas perubahan tersebut. Selain menimbulkan rasa ujub/ takabur, hal tersebut juga menunjukan secara tidak langsung bahwa diri andalah yang sesungguhnya harus dikritik.
5. Jangan lupakan yang namanya ‘niat’, ketika anda mengkritisi atau memberi saran kepada orang lain niatkan sebagai ibadah dalam rangka ‘amal ma’ruf nahi munkar’.

0 komentar:

Posting Komentar